Selasa, 17 Februari 2015

Klasifikasi Zat

Klasifikasi Zat
Pernahkah kamu makan buah jeruk? Bagaimana rasanya? jeruk merupakan salah satu contoh bahan yang bersifat asam. jeruk mengandung asam sitrat yang menjadikannya berasa asam. Air yang kita minum juga termasuk senyawa. bagaimana rasanya?

Jawaban-jawaban pertanyaan itu dapat kita peroleh dengan belajar tentang klasifikasi zat. So, mari kita belajar bersama.

Zat merupakan materi yang susunannya tidak berubah-ubah. Zat meliputi zat murni dan campuran. Zat murni dapat unsur dan senyawa. sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen dan heterogen. Zat juga dapat diklasifikan menjadi asam, basa, dan netral berdasarkan derajat keasamannya.

A. Unsur, Senyawa dan Campuran

Unsur

Perhatikan beberapa macam benda, seperti sekrup, cincin, panci, pensil, dan lampu pijar. Nah, tahukah kamu terbuat dari
apa benda-benda tersebut? Sekrup terbuat dari besi. Cincin terbuat dari emas. Kawat pada lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram). Panci terbuat dari aluminium. Isi pensil terbuat dari karbon. Nah, besi, emas, tungsten, aluminium, dan karbon merupakan beberapa contoh unsur. Setelah mempelajari uraian di atas, dapatkah kamu menyimpulkan apakah sebenarnya yang dinamakan unsur itu? Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia sederhana.

Beberapa unsur yang umum dikenali, misalnya: Arsen, Barium, Belerang, Berilium, Besi, Bismut, Boron, Brom, Emas, Fluor
, dsb.

Unsur-unsur yang sudah dikenal ada yang berupa logam, bukan logam (nonlogam), dan semilogam. Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya. Nah, dapatkah kamu menyebutkan unsur-unsur yang termasuk logam? Beberapa unsur logam di antaranya besi, emas, perak, platina, dan tembaga.

Adapun unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Dapatkah kamu menyebutkan contoh unsur nonlogam yang berwujud gas dan padat? Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin.

Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Apakah yang dimaksud semikonduktor? Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.

Senyawa

Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa
tertentu. Dapatkah kamu memberikan contoh senyawa? Air dan garam dapur merupakan salah satu contoh senyawa.
Mengapa air dan garam dapur dikatakan senyawa? Air dan garam dapur dikatakan senyawa karena tersusun atas dua unsur
atau lebih. Air tersusun atas dua jenis unsur, yaitu hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Garam dapur juga tersusun atas dua jenis unsur, yaitu natrium dan klorin dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Contoh lainnya, nitrogen dan hidrogen bergabung membentuk amoniak.

Campuran

Pernahkah kamu membuat susu cair? Ketika membuat susu cair kamu mencampurkan antara susu bubuk dengan air panas.
Setelah itu, aduk secara merata campuran susu dengan air tersebut sehingga susu bubuk yang berwujud padat tidak terlihat
lagi. Nah, susu bubuk yang telah bercampur dengan air dinamakan campuran. Pada umumnya, suatu bahan tidak terdiri atas satu jenis zat murni, tetapi merupakan campuran beberapa zat murni. Misalnya, sirop merupakan campuran gula (senyawa karbon,
hidrogen, dan oksigen) dan air. Akan tetapi, dapatkah kamu membedakan antara senyawa dan campuran? Suatu senyawa terbentuk sebagai hasil suatu peristiwa kimia atau reaksi kimia, sedangkan campuran dihasilkan dari proses perubahan yang sama sekali berbeda, yaitu peristiwa fisika. Jadi, campuran dapat didefinisikan sebagai materi yang terdiri atas dua jenis zat atau lebih.

B. Asam, Basa, dan Garam

Bagaimana rasa permen vitamin C atau kuah bakso yang diberi cuka? Masam, bukan? Bagaiman dengan rasa garam? Asin, bukan? Bagaimana juga rasa jamu? Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat basa.

istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin, acetum yang berarti cuka. Zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu.

Sifat-Sifat Asam

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan Ion H+ apabila dcampurkan dengan air. Sehingga, rumus kimia asam selalu mengandung atom hydrogen. Apakah itu ion, kation dan anion? Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).





Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?
Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Sifat-sifat Basa

Jika kamu mencuci tangan dengan sabun, apa yang kamu rasakan pada tanganmu? Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa
kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen
mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Garam

Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa
orang yang sakit maag minum obat sakit maag atau antacid? Apakah antacid itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutanasam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.

H+ (aq) + OH- (aq) H2O (ℓ)

asam          basa           air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Apakah terjadi reaksi antara ion negatif dari asam dan ion positif logam dari basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.

Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
• Asam + basa menghasilkan garam + air
• Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
• Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
• Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
• Logam + asam menghasilkan garam + H2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar